Pentingnya peran serta masyarakat dalam penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Keberhasilan Posyandu sebagai wahana alih informasi dan alih keterampilan, ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keberadaan dan kemampuan para pengelola Posyandu, utamanya para kader Posyandu. Kader Posyandu dalam menjalankan tugasnya mendapat dukungan teknis dari para pembina linta pembangunan kesehatan telah diakui oleh semua pihak. Peran serta masyarakat di bidang kesehatan semakin menampakkan sosoknya setelah munculnya Posyandu. Sebagai salah satu wahana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat dewasa ini. Posyandu yang memiliki 5 program utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penaggulangan Diare) terbukti mempunyai daya ungkit yang besar terhads program dan lintas sektoral terkait.
Sejak dicanangkannya Posyandu oleh Presiden RI pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 1986, hingga sekarang jumlahnya sangat membanggakan. Namun bila ditilik dari segi kualitasnya masih banyak hal yang perlu kita tingkatkan. Terlebih bila dikaitkan dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997, yang dampak negatifnya sangat dirasakan terhadap penurunan kinerja Posyandu, serta meningkatnya drop out kader Posyandu.
Menurunnya kinerja Posyandu dan meningkatnya drop out kader Posyandu, memerlukan sentuhan dan kepedulian semua pihak, salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan motivasi serta dapat menggairahkan kembali para kader Posyandu adalah dengan memberikan kesempatan kepada para kader Posyandu terbaik Kecamatan untuk mengikuti lomba Kontak Kader Posyandu Tingkat Kabupaten.
Selain itu tujuan dari lomba kontak kader Tingkat Kabupaten ini antara lain adalah : Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan motivasi para kader Posyandu dalam menunjang pembangunan kesehatan, meningkatkan pengetahuan kader Posyandu melalui tukar menukar pengalaman pengelolaan Posyandu dari masing masing Kecamatan dan mendapat informasi tambahan dari masing masing program terkait di Kabupaten, meningkatkan motivasi kader dalam pengelolaan posyandu, serta sebagai ajang aktualisasi diri Kader Posyandu dan diperolehnya kader terbaik Tingkat Kabupaten.
Peserta Kontak Kader Posyandu dan pendamping sebanyak 42 orang terdiri dari 14 Puskesmas / Kecamatan diwakili 1 kontingen (3 orang) yang terdiri dari :
2 orang kader Posyandu Tingkat Puskesmas / Kecamatan dan 1 orang pendamping dari Puskesmas dengan kriteria peserta lomba adalah Kader Posyandu yang terpilih aktif dalam pengelolaan Posyandu dan Kader Posyandu terbaik di Tingkat Puskesmas / Kecamatan.
Dewan Juri Lomba Kontak Kader terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait yaitu dari unsur Dinas Kesehatan, Kantor PMD dan TP PKK Kabupaten Bulungan.
Dalam lomba kontak kader ini hal-hal yang dipertandingkan adalah olah ketrampilan, cerdas cermat, penyuluhan, pengisian Register, KMS, Buku KIA, SKDN dan Lomba Foto kegiatan posyandu.
Lomba diadakan pada tanggal 25 Juni 2008 di Gedung Wanita Jl. Serindit Tanjung Selor.
Pemenang lomba Kontak Kader tahun 2008 adalah:
Juara I : Kader Posyandu Puskesmas Tideng Pale dengan nilai : 1857,50
Juara II : Kader Posyandu Puskesmas Salimbatu dengan nilai : 1648,75
Juara III: Kader Posyandu Puskesmas Pimping dengan nilai : 1612,50
Juara Harapan I : Kader Posyandu Bunyu dengan nilai : 1568,75
Juara Harapan II : Kader Posyandu Puskesmas Bumi Rahayu dengan nilai : 1565,00
Juara Harapan III : Kader Posyandu Puskesmas Tanjung Palas dengan nilai : 1557,50
Pemenang Lomba Foto Kegiatan Posyandu adalah :
Juara I : Puskesmas Bunyu dengan nilai : 255
Juara II : Puskesmas Pimping dengan nilai : 235
Juara III : Puskesmas Bumi Rahayu dengan nilai : 230
Para juara lomba kader dan lomba foto mendapat hadiah berupa uang pembinaan, piala dan piagam penghargaan.
Lomba kontak kader ini merupakan bentuk aktualisasi para kader dalam pengembangan diri sekaligus menjadi ajang apresiasi dimana peran aktif kader bisa dilihat, diuji dan ditampilkan,disamping itu sebagai ajang silaturahmi dalam menambah wawasan dan pengetahuan kader serta sebagai motivasi kader dalam memandirikan posyandu.
Diharapkan dengan adanya kontak kader ini dapat memotivasi kader untuk selalu belajar dan terus belajar dalam upaya memajukan diri,keluarga dan masyarakat dilingkungannya dan dapat menjadi daya ungkit yang besar dalam pembangunan kesehatan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Selain itu diharapkan pula agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan disertai dukungan yang optimal dari lintas program dan lintas sektoral terkait.